Secercah Nasihat Ketika Seseorang Jauh dari Majelis Ilmu dan Saudara-saudaranya
Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdul Mu’thi Sutarman, Lc hafizhahullahu ta’ala:
Kata Rasul, “Apa yang menjadikan kamu datang wahai Abu Bakar?”. Kata Abu Bakar, “Saya keluar karena ingin berjumpa dengan Rasulullah, saya ingin melihat wajahnya, dan saya ingin mengucapkan salam kepadanya.” Seperti ini kecintaan para shahabat terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Tidak ada wajah di muka bumi yang lebih dicintai lebih dari wajah Rasulullah. Berat mereka berpisah dengan Rasulullah.
Adalah shahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu pernah mengatakan, “Wahai Rasulullah, kalau saya melihat Anda ya Rasulullah tenang hati ini.”
Seperti itu para shahabat. Tentram melihat Rasulullah, dan mereka senang mendengarkan wasiat-wasiat dan wejangan-wejangannya. Seperti itu pula hendaknya thullabul ilmi (para penimba ilmu) dekat dengan masyayikh (para syaikh), dekat dengan asatidz (para ustadz), akan mengajari mereka agama Allah subhanahu wata’ala. Dekat dengan ahlul ilmi, dekat dengan orang yang berilmu, di antara salah satu sebab seseorang istiqamah di atas agama Allah.
Anda lihat orang yang dulunya semangat dalam ta’lim, dalam ibadah, kemudian setelah itu menjauh dari ahlul ilmi, menjauh dari majelis ilmu, alamat orang ini menyimpang, alamat orang ini futur, ditimpa oleh sikap malas setelah tadinya semangat, lentur setelah tadinya kuat, bengkok setelah tadinya lurus. Dan yang namanya manusia itu hatinya berubah-ubah. Kadang semangat, kadang tidak semangat.
Tapi seorang kalau dia jauh dari majelis ilmu, jauh dari saudara-saudaranya kaum muslimin. Maka yang namanya serigala itu suka memakan kambing yang jauh dari teman-temannya. Kalau ada sekelompok kambing, 20, 50 kambing, kemudian ada satu kambing yang dia malah pergi sendiri. Ini jadi makanan empuk serigala. Kambing itu lemah, tapi kalau kambing itu bareng-bareng itu kuat. Serigala mungkin pikir-pikir. Kalau ada misalnya sekelompok kambing, kemudian ada satu kambing yang malah nyempal. Ini menjadi makanan empuk serigala.
Demikian pula manusia, kalau dia jauh dari saudara-saudaranya kaum muslimin, jauh dari teman-teman yang baik, dia akan menjadi santapan setan dari kalangan jin dan manusia.