Bahasa Arab

Kedudukan Ilmu Bahasa Arab dengan Ilmu Al Kitab dan As Sunnah

Berkata Syaikh ‘Allamah ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah:

“Ilmu syar’i terbagi menjadi dua, yaitu : ilmu maqoshid (ilmu tujuan) yaitu ilmu Al-Kitab /Al-Qur’an dan As-Sunnah , ilmu wasa’il (ilmu alat/perantara)
Seperti ilmu bahasa Arab dengan berbagai macam jenis/cabang-cabangnya. Sesungguhnya mengerti Al-Kitab dan As-Sunnah dan mengerti ilmu/sebagian ilmu yang berkaitan Al-Kitab dan As-Sunnah sangat tergantung kepada pemahaman/mengerti terhadap ilmu bahasa Arab. Dikarenakan pemahaman terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah tidaklah terwujud melainkan dengan mengerti bahasa Arab, maka hukum mempelajari ilmu bahasa Arab dengan tujuan di atas seperti hukum mempelajari ilmu syar’i.”

Sebagian ulama menjelaskan bahwasanya penuntut ilmu tidak bisa mendapatkan/tidak mengerti ilmu ghoyah (dengan benar/secara maksimal) sampai dia mempelajari ilmu alat dengan baik dan mencukupi. Dan diantara bentuk ilmu alat berupa ilmu bahasa Arab yang paling bermanfaat adalah ilmu nahwu dan ilmu shorof yang kedua ilmu ini seperti dua bersaudara. Bahkan sebagian ulama jaman dahulu tidak membedakan/tidak memisahkan pembahasan shorof dari pembahasan nahwu, seperti yang dilakukan oleh Imam nahwu Sibawaih rahimahulloh pada kitab beliau yang diberi nama Al-Kitab (Kitab Sibawaih).

(Dinukil dari Mukadimah buku Al-Mumti’ Fi ilmit Tashrif. Penulis: Ustadz Muhammad Fadhl)

Sumber: https://t.me/ilmushorf/10